maka yang ia ketahui hanya bentuk telinganya saja dan mengatakan gajah itu gepeng dan lebar. Ketika ia memegang belalainya saja, maka yang ia ketahui hanya bentuk belalainya dan mengatakan bahwa gajah itu bulat dan panjang bentuknya. Lalu, bagaimana mengenalkan bentuk gajah yang sebenarnya? Maka ia perlu mempelajari bentuk gajah DARI SEGALA SUDUT PANDANG. Begitu pula music cadas. Ketika musik cadas dapat menyebabkan depresi, maka akan dikatakan musik cadas itu berbahaya. Namun jika kita dapat mengelola diri, mengatur emosi dan mampu menyaring sisi positif liriknya, saya yakin bahwa music metal tidak semuanya bernilai negatif. Bahkan pengakuan dari beberapa remaja penikmat music metal mengatakan, mendengarkan music metal dengan bijak, dapat mengusir kesedihan.
Dalam situs Gaul Islam
(gaulislam.com/black-metal-musik-setan) memaparkan bahwa musik cadas
adalah musik setan, benarkah? Benar, namun tidak semua. Titik yang dapat
dibenarkan bahwa beberapa musik cadas mengikuti gerakan zionis untuk
meyebarkan ide yang akan bertentangan dengan agama dan meragukan adanya
Tuhan, sehingga music ini digunakan sebagai medium penyembunyi tujuan
untuk mendominasi dunia. Bolehkan kita menyalahkan aliran yang seperti
ini? Sangat DIWAJIBKAN (untuk dilarang). Sisi inilah yang banyak
dipandang oleh masyarakat kita, sehingga menjadikan citra negatif pada
music metal maupun music underground lainnya. Namun, seperti yang telah
kita fahami, bahwa segala sesuatu jangan hanya dipandang dari satu sisi
tapi pandanglah dari semua sisi, agar kita dapat memahai sisi negatif
dan positifnya.
Jika tidak semua music cadas bukan musik setan, lalu sebagian yang lain musik apa?
Dalam
blog karonkeren.multiply.com edisi 21 Maret 2011 1:38 am yang ditulis
oleh Adreij Eijkov: saya memberi contoh Kimung, eks personil band
metalcore Burgerkill. Ia adalah seorang pemeluk Islam dan juga seorang
metalhead. Besarnya pla keagamaan dalam lirik Unblessing Life- sebuah
lagu di album terakhir Burgerkill, Beyond Coma and Despair. “Ya Tuhan
begitu pekatnya ruang jiwaku, hanya kematian terus samar memanggil,
singkirkan harapan yang terus memudar semakin tak bermakna, semakin tak
bercahaya…”. Silakan dimaknai.
Ada
lagi, Addy Gembel personil Forgotten dalam albumnya Tuhan Telah Mati
tahun 2001, yang isinya justru sindiran terhadap aliran antiTuhan
:”Hilang sudah logika terbakar oleh dusta. Mereka hina dan nista
terjerat oleh dunia, mati logika putus asa, sembah dunia, kotor media,
racuni jiwa, halalkan dosa, Tuhan telah mati (4x)…”. Massih memandang
negatif? Lanjutkan membaca ke bawah ini…
Ada
lagi, (sumber: Kaskus) acara URBAN GARAGE FESTIVAL 2 yang digelar di
Bekasi mengatur jadwal musik metal dan jadwal shalat berjamaah di masjid
terdekat. Sehingga mereka bersama – sama menikmati musik metal dan
menikmati indahnya shalat berjamaah dengan pengaturan waktu yang tepat.
Ada
lagi, Aci personil Gugat. Ia salah satu personil music cadas perempuan
yang muslimah dan berjilbab sebagai wujud keta’atannya pada Allah SWT.
(Oasis Metro TV, 17 Februari 2011).
Wujud keagamaan tidak hanya dilihat
dari aspek ritual (shalat, pergi ke masjid, pengajian dll) semata,
namun segi pemikiran, perilaku dan karya nyata patut kita lirik. Maka
kembali lagi pada pembahasan di atas, bahwa ketika kita memandang
sesuatu (mempelajari), maka pelajarilah dengan yang
sesungguh-sungguhnya dari segala sudut pandang. Termasuk Islam.
Sehingga ketika kita mendengar Islam agama teroris, Islam agama cabul
dsb., maka dengan lantang hati kita akan berkata: ITU SALAH. Karena
apa? Kita telah mengerti dan memahami bahwa Islam tidak cabul dan bukan
teroris karena tindakan itu tindakan yang dilarang oleh sumber hukum
agama Islam (Al-Quran dan Al-Hadist). Wassalamualaikum ^^
(Sumber, www.siteislami.co.cc)
No comments:
Post a Comment